Jumat, 16 November 2012

Cerita (jangan besar-besar dong)




Jangan besar-besar dong…

   Para santri di suatu pondok pesantren masing-masing memelihara beberapa ekor ayam. Suatu hari pak Ustadz ingin mengetahui bagaimana reaksi salah seorang santrinya bila satu ayamnya dicuri. Maka suatu malam ayam peliharaan si Muhaemin diambil diam-diam, dipotong, kemudian dagingnya dibagi-bagikan kepada semua santri.Esok harinya, Muhaemin
melapor kepada gurunya. “Pak Ustadz, tadi malam ayam peliharaanku dicuri orang.”

    Pak Ustadz menjawab, “Sudahlah, jangan bersedih. Ayammu itu kan pada hakikatnya milik Allah yang dititipkan kepadamu.”Muhaemin mengangguk-angguk kemudian ngeloyor pergi sambil garuk-garuk kepala. Dia berniat memberikan pembalasan kepada ustadznya itu.

    Pada keesokan harinya, dia mencuri kambing milik pak Ustadz, dipotong, disate, kemudian dibagi-bagikan kepada semua penghuni pondok pesantren. Malam itu terjadi pesta makan sate yang begitu meriah.Esok pagi, pak Ustadz marah bukan kepalang melihat kambing miliknya dicuri orang. Dikumpulkannyalah semua santrinya sambil marah,“ayo mengaku, siapa yang mencuri kambing saya kemarin?”. Semua santri diam ketakutan. Tidak lama kemudian Muhaemin bertanya, “Pak Ustadz, bukankah kambing yang hilang itu pada hakikatnya adalah milik Allah?”

  Pak Ustadz menjawab, “Punya Allah sih punya Allah … tapi jangan yang besar-besar dong!”



Tidak ada komentar:

Jika anda ingin Copy artikel ini,saya perbolehkan tapi harap tinggalkan Komentar + Like + Bagikan dan letakan SUMBERnya...ok