Untuk mencapai Hijrah yang benar, berikut adalah lima hal tersebut:
Iman
-> Sebuah lemah iman adalah musuh pertama dari imigran
prospek. Para imigran pertama akan pernah meninggalkan semua harta mereka di
belakang dan bermigrasi kecuali mereka memiliki iman sekokoh gunung dalam
kata-kata Tuhan dan kepemimpinan nabi-Nya. Seperti mereka, kami harus bekerja
pada penguatan iman kita untuk dapat menarik diri dari apa yang Allah telah
dilarang.
Pengetahuan
-> Musuh kedua kami di jalan Hijrah adalah ketidaktahuan.
Hanya dengan pengetahuan yang baik bisa iman kita melihat kita melalui cobaan
dan ujian dari tinggal di jalan yang lurus. Pengetahuan ini seharusnya tidak
terbatas pada informasi agama saja, tetapi juga harus mencakup ilmu modern dan
seni, sejarah, filsafat, berita dunia, budaya dan agama-agama lain. Muslim
memiliki peradaban yang mulia hanya ketika mereka tahu arti sebenarnya dari
pengetahuan.
Ibadah
-> jalur kehidupan jiwa adalah hubungannya dengan
Penciptanya. Ibadah tidak hanya membawa kita lebih dekat kepada Allah dan
persediaan kita dengan kekuatan esensial, mengatasi dan ketenangan, tetapi juga
merendahkan kita cukup untuk melihat kita hanya makhluk seperti sisa
penciptaan, dan bahwa kita harus menjaga hubungan etika dengan alam semesta dan
orang lain. Sementara migrasi jauh dari apa yang Allah telah dilarang, kita
harus memiliki tujuan baru untuk bermigrasi ke, dan tujuan yang ditentukan oleh
tingkat kedekatan kita kepada-Nya melalui ibadah.
Desire
-> Quran menjelaskan fasih berbagai jenis keinginan
manusia "nafs", dan itu adalah tanggung jawab kita masing-masing
untuk menemukan jenis milik mereka dan mengikuti kebijaksanaan Al-Quran tentang
bagaimana untuk menangani dengan trik nya. Mengontrol seseorang mendesak dan
keinginan merugikan berapa banyak kesuksesan dalam kehidupan ini mencapai satu
sebagai migran kepada Allah.
Etika
-> Seseorang yang penuh konsep besar dan tidak ada
perbuatan untuk membuktikan itu adalah pecundang. Kecuali kita bisa
"berjalan pembicaraan" tidak akan ada harapan bagi kita untuk
memperkuat keinginan kita untuk mencapai tujuan kita dan pertahanan kita
terhadap gangguan. Dan kecuali sistem Islam etis kita terlihat melalui perilaku
kita sehari-hari dan sopan santun, tidak ada harapan bagi kita untuk menjadi
Muslim sejati baik sesuai dengan Hadits Nabi saw. Untuk apa gunanya jilbab,
sholat dan puasa kemudian mencuri, berbohong dan gosip? Ketika Nabi dimulai
dengan menggambarkan seorang Muslim sebagai orang yang santun, ia sebenarnya
mengingatkan kita bahwa Islam adalah kode etik praktis bukan hanya satu set
konsep spiritual.
Singkatnya, seorang imigran yang benar adalah seorang
Muslim, etika sopan dan saleh, dan itulah apa yang kita semua harus berusaha
untuk menjadi sehari-hari kehidupan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar