kejadian-kejadian yang sering kita alami dirumah seperti memar,luka parut,luka terpotong,patah tulang,luka bakar,mimisan,pingsa,benda asing dan gigitan hewan serta cara mengatasinya.
DI INFO BOLU....
Memar
Memar
terjadi karena trauma/benturan benda keras. Jatuh ke lantai terbentur meja
tembok. Tanda yang terlihat adanya benjolan pada bagian yang terantuk, kadang
disertai wama kebiruan ( dapat muncul esok hari ). Benjol dan kebiruan
disebabkan karena pembuluh darah pada bagian yang terkena benturan pecah dan
darah masuk kejaringan sekitarnya.
Cara mengatasinya jika tidak ada luka
langsung dikompres dingin pada bagian yang terbentur. Hal ini untuk mencegah
bertambah banyak darah yang merembes ke jaringan. Pengompresan juga akan
mengurangi udema (pembengkakan). Pada hari berikut dilihat kondisi pembengkakan
berkurang atau tidak. Pada periode ini penatalaksanaan ditujukan untuk
mengurangi/menghilangkan pembengkakan. Cara yang digunakan dengan memberikan
kompres panas selama 3-5 menit, untuk melebarkan pembutuh darah setempat,
setelah itu dikompres dingin selama 1-2 menit. Hal ini dilakukan 4 - 5 kali
sehari sampai bengkak menghilang. Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan
kompres panas yakni suhu panas jangan sampai menimbulkan luka bakar. Kompres
panas dapat menggunakan air panas dalam kantong atau dengan obat pemanas kulit
( salep/ krim / balsam ). Penggunaan obat yang ditempatkan pada kulit perlu
diperhatikan efeknya.
Memar
dapat terjadi di semua bagian tubuh. Untuk memar yang terjadi di sekitar mata,
misalnya terkena tinju. Cara penatalaksanaan sama yakni dalam 24 jam pertama
diberikan kompres dingin, selanjutnya kompres panas dingin berganti-ganti. Hal
yang perlu diperhatikan adalah penyebab dan kondisi memar mata yang dapat
menimbulkan penyulit, misal tulang dasar kepata retak atau tulang sekitar bola
mata retak/patah. Untuk memastikan biasanya diawali dengan melihat ukuran
trauma, ada tidaknya gangguan penglihatan. Jika diduga terjadi keadaan semacam
ini maka harus segera dirujuk ke rumah sakit.
Laserasi atau Luka Parut
Luka
parut disebabkan karena benda keras yang merusak permukaan kulit, misalnya
karena jatuh saat berlari. Permukaan kulit yang rusak mengakibatkan terjadi
perdarahan. Banyaknya perdarahan tergantung dari lokasi luka, dalam dan luas
luka. Luka parut di kepala ( misal terantuk ) umumnya minimbulkan perdarahan
lebih banyak dibanding di tempat lain. Cara mengatasi luka parut, bila ada
perdarahan dihentikan terlebih dahulu dengan cara menekan bagian yang
mengeluarkan darah dengan kasa steril atau saputangan/kain bersih. Kemudian
cuci dan bersihkan sekitar luka dengan air dan sabun. Luka dibersihkan dengan
kasa steril atau benda lain yang cukup bersih. Perhatikan pada luka, bila
dijumpai benda asing ( kerikil, kayu, atau benda lain ) keluarkan. Bila
ternyata luka terlalu dalam, rujuk ke rumah sakit. Setelah bersih dapat
diberikan anti-infeksi lokal seperti povidon iodine atau kasa anti-infeksi.
Terpotong atau Teriris
Terpotong
adalah bentuk lain dari perlukaan yang disebabkan oleh benda tajam, bentuk
lukanya teratur dan dalam, perdarahan cukup banyak, apalagi kalau ada pembuluh
darah arteri yang putus terpotong. Cara mengatasinya pertama, menangani
perdarahan terlebih dahulu yakni dilakukan dengan menekan bagian yang
mengeluarkan darah dengan menggunakan kasa steril atau kain yang bersih. Bila
ada pembuluh nadi yang ikut terpotong, dan cukup besar, dilakukan pembalutan
torniquet. Pembalutan dilakukan dengan menempatkan tali/ikat
pinggang/saputangan pada bagian antara luka dan jantung secara melingkar,
kemudian dengan menggunakan sepotong kayu/ballpoint tali/ikat
pinggang/saputangan tadi diputar sampai lilitannya benar-benar kencang ,Tujuan
cara ini untuk menghentikan aliran darah yang keluar dari luka. Setelah itu,
luka ditutup dan rujuk ke rumah sakit. Pembebatan torniquet dilakukan pada
lengan atas atau paha. Pembebatan di tempat lain tidak akan efektif. Pada luka
yang teriris dioles anti infeksi kemudian ditutup kasa steril.
Luka Bakar
Luka
Bakar sering terjadi di rumah di antaranya terkena api, tersiram air
panas, minyak panas, sampai kuah masakan yang panas. Berat ringan luka bakar
sangat tergantung pada luas dan dalam luka bakar tersebut. Luka bakar dibedakan
atas, luka bakar kering umumnya karena api, sengatan listrik, logam panas; luka
bakar karena cairan panas, air mendidih, uap panas, minyak panas, dll; luka
bakar karena zat kimia, asam pekat, alkali pekat, dll.
Tanda-tanda
luka bakar sesuai tingkat keparahannya, yakni luka bakar ringan rasa panas dan
nyeri, kemerah-merahan pada bagian yang terkena panas, kadang-kadang ada
pembengkakan. Luka bakar sedang cirinya bagian yang terkena lebih dalam dari
permukaan kulit, rasa panas dan nyeri lebih hebat, selain kemerahan juga timbul
gelembung yang berisi cairan. Luka bakar berat cirinya jaringan yang terkena
lebih dalam sampai jaringan di bawah kulit, tampak ada jaringan yang mati (
kehitaman ). Hal yang perlu diperhatikan selain kedalaman luka bakar juga luas
permukaan kulit yang terkena trauma panas. Semakin luas permukaan kulit yang terkena
semakin membahayakan jiwa korban.
Penatalaksanaan luka bakar tergantung pada tingkat
keparahannya.
-Luka bakar ringan
Derajat ringan jika luas kurang dari 50% atau derajat sedang
dengan dengan luas kurang dari 15 % atau derajat berat kurang dari 2%. Bagian
yang terkena panas dikompres dengan air dingin atau dialiri air dingin. Bila
terlalu luas segera rujuk kerumah sakit. Bagian yang melepuh jangan dipecah,
tetapi ditutupi. Tidak dianjurkan mengolesi luka bakar dengan odol/kamfer,
keadaan ini justru akan memperberat kondisi luka bakar dan akan menambah
penderitaan, sebab saat membersihkan akan terasa sakit.
-Luka Bakar Sedang.
Derajat ringan dengan luas lebih dari 50%, derajat sedang
dengan luasc15-30%, atau derajat berat dengan luas lebih dari 2 % perlu segera
dirujuk ke rumah sakit dengan menutupi bagian yang terkena panas.
-Luka bakar berat.
Lebih parah dan lebih luas dari kondisi luka bakar sedang,
segera rujuk ke rumah sakit yang lengkap.
Obat-obatan yang diperlukan pada luka bakar, terutama bila
permukaan kulit terbuka, adalah anti infeksi yang diberikan secara oles/topikal
untuk mencegah kemungkinan terinfeksi. Hal lain yang perlu diperhatikan karena
dapat mengancam korban luka bakar adalah kehilangan cairan tubuh (dehidrasi),
karena permukaan kulit yang rusak, infeksi, cacat tubuh karena adanya jaringan
parut akibat luka bakar (kontraktur). Untuk luka bakar karena zat kimia perlu
penatalaksanaan khusus, secara umum luka bakar dialiri air dingin lebih lama (
20 - 30 menit ), tutup dengan kain halus, dan rujuk ke rumah sakit.
Terkilir, Lepas Sendi, dan Patah Tulang
Keadaan
ini sering terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Cara mengatasi terkilir,
pertama dilakukan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan sendi, kemudian
dilakukan pembalutan ketat dua lapis untuk mengurangi rasa nyeri dan
pembengkakan. Istirahatkan sampai bengkaknya hilang. Lepas sendi (luxasio)
sering terjadi pada usia lanjut, terutama sendi mandibula. Penatalaksanaan
lepas sendi harus dilakukan di rumah sakit oleh ahli ortopedi untuk
mengembalikan sendi ke posisi normal. Patah tulang (fracture) dapat tertutup dapat
terbuka. Patah tulang terbuka terjadi jika salah satu ujung tulang keluar
permukaan kulit sehingga menimbulkan luka. Patah tulang yang banyak terjadi
dalam rumah tangga karena jatuh dari atap, dari pohon, atau terpeleset. Pada
wanita usia lanjut banyak terjadi patah tulang di leher tulang paha ( colum
femur ). Penatalaksanaan patah tulang dilakukan di rumah sakit.
Namun
demikian, sebelum dirujuk ke rumah sakit dapat dilakukan pertolongan pertama
sebagai berikut: korban dibaringkan, bagian tulang yang diperkirakan patah
diistirahatkan, jangan sampai bergerak. Untuk itu harus dilakukan pembidaian.
Prinsip pembidaian adalah "mematikan" dua persendian yang membatasi
bagian tulang yang patah. Pembidaian dilakukan agar bagian yang patah tidak bergerak
atau bergeser. Pada patah tulang terbuka selain tindakan seperti di atas,
perdarahan dihentikan dan luka ditutupi dengan kain steril atau kain bersih
agar tidak terkontaminasi bakteri. Selanjutnya dirujuk ke rumah sakit. Pada
fraktur terbuka tidak boleh menarik atau membetulkan bagian yang patah dan/atau
memasukan ujung tulang yang mencuat keluar.
Mimisan atau Perdarahan Hidung.
Kejadian
ini sering terjadi pada anak-anak, baik karena dikorek-korek atau karena hal
lain (demam). Cara mengatasi yang paling mudah dengan mendudukkan anak agak
menunduk, cuping hidung kanan kiri dipencet bersamaan, dan bernapas melalui
mulut. Tunggu sampai 10 menit. Bila darah masih keluar, segera rujuk ke rumah
sakit. Penggunaan cara tradisional dengan daun sirih, dapat membantu
menghentikan perdarahan karena daun sirih mengandung zat yang menyempitkan
pembuluh darah.
Pingsan (syncope)
gambar
Pingsan
adalah suatu keadaan seseorang kehilangan kesadarannya. Hal ini sering terjadi
karena kondisi fisik ataupun mental tidak baik. Cara mengatasi keadaan ini,
sebelum melakukan tindakan perhatikan pernapasannya. Bila masih bernapas segera
baringkan dengan posisi kepala lebih rendah dari dada dan kaki, pakaian yang
kencang dilonggarkan. Badan dihangatkan. Pingsan karena kejiwaan agak sulit
ditangani sebab biasanya disertai kejang ( misal dalam keadaan histeris ). Bila
tidak bernapas, raba nadinya, bila tidak teraba, lakukan resusitasi jantung
paru. Bila tidak dapat segera rujuk ke rumah sakit
Benda asing
Benda asing
adalah benda yang tidak biasa di dalam tubuh, seperti duri menusuk dan
tertinggal dalam kulit, biji-bijian yang dimasukkan ke dalam hidung telinga,
telinga kemasukan serangga, dan saluran napas tersumbat makanan. Kejadian yang
sering dijumpai adalah anak-anak yang memasukkan benda asing ke lubang hidung.
Cara mengatasinya, bila benda asing tidak terlalu besar, diusahakan untuk
bersin. Caranya dengan mencium bubuk merica. Jika dengan cara tersebut tidak
berhasil segera dirujuk ke rumah sakit. Jangan mengkorek atau menyemprot dengan
air karena hal ini dapat memperparah keadaan atau benda asing semakin dalam.
Jika
ditemukan benda asing di telinga, misalnya serangga harus dikeluarkan dengan
meneteskan minyak mineral (gliserin/parafin cair) atau obat tetes telinga,
kemudian miringkan dan amati benda asing tersebut keluar atau tidak. Bila tidak
keluar, jangan melakukan tindakan apapun sebab dapat merusak saluran atau
selaput kendang telinga. Benda asing di mata, prinsip jangan menggosok-gosok
kelopak mata. Bila ada darah segera rujuk ke rumah sakit. Bila debu yang halus,
dapat dilakukan dengan membalik kelopak mata, dengan ujung kapas atau
saputangan yang dibasahi ambil debu yang ada di mata. Dapat juga dilakukan dengan
gelas pencuci mata, atau dengan mengaliri air bersih. Bila benda asing menancap
pada selaput lendir bola mata, segera rujuk kerumah sakit. Benda asing dikulit,
misal duri, bila ujung duri masih teraba cabut dengan alat penjepit yang telah
dibersihkan/disucihamakan. Bila halus, duri bambu/kaktus/ulat bulu, dapat
dengan cara menempelkan plester pada kulit yang tercancap duri halus, kemudian
plester dicabut dengan cepat. Lakukan berulang-ulang sampai duri/bulu halus
tercabut semua. Bila Benda asing masuk ke dalam tenggorokan, sehingga menyumbat
saluran nafas, perlu dilakukan tindakan yang cepat dan segera.
Pada bayi
dengan cara mengangkat kedua kaki dan tepuk punggungnya. Pada anak-anak, dengan
cara tengkurupkan pada lutut, atau kursi yang dibalik tepuk punggungnya. Pada
anak yang besar atau dewasa dengan metode Heimlich. Bila tidak berhasil segera
rujuk ke rumah sakit. Duri ikan yang tercancap ditenggorokan dapat diatasi
dengan menelan bakpao, atau nasi/ketan yang dikepal kemudian ditelan. Bila
tidak berhasil rujuk ke rumah sakit.
Keracunan.
Di dalam
rumah keracunan dapat terjadi karena makanan/minuman misal keracunan
singkong, bongkrek, jengkol, minuman lapen atau karena zat kimia seperti
baygon, pemutih, racun tikus, dan lainnya. Keracunanan makanan dan minuman
ditandai dengan gangguan saluran cerna, mual, muntah, sampai diare, kepala
berputar-putar, pada keadaan yang berat dapat terjadi gangguan gangguan
pernapasan dan dapat meninggal dunia, misalnya kejadian keracunan bongkrek di
daerah Banyumas. Khusus untuk keracunan karena makan jengkol, ditandai dengan
gangguan saluran kemih, berupa nyeri dan air seni sedikit.
Cara mengatasi secara umum, bila baru terjadi
dan korban masih sadar, dengan mengeluarkan bahan makanan dari lambung dengan
memacu muntah. Caranya dengan mengorek tenggorokan dengan jari. Bila tidak
sadar segera rujuk ke rumah sakit, apalagi telah muncul tanda kebiruan
(sianotis) pada daerah-daerah ujung jari dan bibir. Untuk mengatasi keracunan
kimiawi diperlukan penatalaksanaan khusus dan hanya dilakukan di rumah sakit.
Akan sangat menolong bila korban yang dirujuk ke rumah sakit disertai dengan
zat racun yang diminum/dimakan. Beberapa cara tradisional yang dilakukan dengan
minum air kelapa muda dan sebagainya. Hal ini dapat dilakukan bila korban
sadar. Jangan sekali-kali memasukkan makanan-minuman melalui mulut pada keadaan
pasien tidak sadar.
Gigitan hewan, Sengatan Serangga dan Racun dari Tumbuh-tumbuhan.
Kejadian
gigitan/sengatan dari hewan maupun tumbuhan dapat terjadi pada rumah tangga.
Mulai dari hewan kecil, seperti tungau, pinjal, lebah, nyamuk, kaki seribu,
kelabang, sampai ular, anjing. Akibat yang nyata terlihat adanya perlukaan pada
kulit dan adanya tanda peradangan ( merah bengkak, sakit/nyeri ). Pada kondisi
yang lebih buruk dapat terjadi kekakuan / kelumpuhan bagian yang terluka.
Khusus pada gigitan ular yang beracun ada dua lubang bekas masuknya taring ular
berbisa. Cara mengatasi gigitan hewan ( anjing, kucing, kera ) korban
ditenangkan luka dicuci dengan air bersih dan sabun, beri antiseptik balut, dan
rujuk ke rumah sakit. Bila ada perdarahan hentikan perdarahan dengan cara
seperti luka potong atau luka sayat.
Jika
luka karena sengatan serangga, segera lepas serangga dari tempat gigitannya,
dengan menggunakan minyak pelumas, atau terpentin atau minyak cat kuku. Setelah
terlepas (kepala dan tubuh serangga) luka dibersihkan dengan sabun dan diolesi
calamine atau krim antihistamin. Bila tersengat lebah, ambil sengatnya dengan
jarum halus, bersihkan dan oleskan krim antihistamin atau kompres es bagian
yang tersengat. Bila menunjukkan adanya tanda-tanda membahayakan, seperti kepala
berputar-putar, mual-muntah, pucat apalagi sampai sesak napas, segera rujuk ke
rumah sakit. Sementara, penanganan gigitan ular beracun dengan melakukan
torniquet antara bekas gigitan dengan jantung, istirahatkan bagian yang
tergigit, seperti kita menangani patah tulang. Rujuk ke rumah sakit. Jangan
melakukan sayatan silang dan menghisap darah dari luka sayatan tersebut, sebab
selain membahayakan diri bagi yang menghisap darah, juga akan menimbulkan luka
infeksi pada korban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar