Semua sumber
listrik yang dapat menimbulkan arus listrik tetap terhadap waktu dan arah
tertentu disebut sumber-sumber listrik arus searah. Sumber listrik arus searah
dibagi menjadi empat macam.
1. Elemen Elektrokimia
Elemen elektrokimia adalah
sumber listrik arus searah dari proses kimiawi. Dalam elemen ini terjadi
perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Elemen elektrokimia dapat
dibedakan berdasarkan lama pemakaiannya sebagai berikut.
1)
Elemen Primer
Elemen primer adalah sumber listrik arus searah yang
memerlukan penggantian bahan setelah dipakai. Contoh elemen primer sebagai
berikut:
a)
Elemen Volta
Elemen volta
adalah sejenis baterai kuno yang diciptakan oleh Alesandro Volta.. Elemen volta
masih diterapkan sampai saat ini. Meskipun bentuknya sudah dimodifikasi. Elemen
volta terdiri atas 2 elektroda dari logam yang berbeda yang dicelupkan pada
cairan asam atau larutan garam. Pada zaman dahulu, cairan asam atau garam
tersebut berupa kain yang dicelup dalam larutan garam/asam.
b)
Elemen Daniell
Penemu elemen
daniel adalah John Frederic Daniell. Elemen Daniell adalah elemen yang gaya
gerak listriknya agak lama karena adanya depolarisator. Depolarisator adalah
zat yang dapat menghambat terjadinya polarisasi gas hidrogen. Depolarisator
pada elemen ini adalah larutan tembaga (sulfat).
c)
Elemen Leclanche
Jenis elemen
leclanche ada dua macam, yaitu elemen kering dan basah, terdiri atas dua bejana
kaca yang berisi:
- batang karbon
sebagai kutub positif (anoda)
- batang seng sebagai
kutub negatif (katoda)
- Batu kawi sebagai
depolarisator
- larutan amonium
klorida sebagai elektrolit
d)
Elemen Kering
Elemen kering
adalah sumber arus listrik yang dibuat dari bahan-bahan kering yang tidak dapat
diisi kembali (sekali pakai). Elemen ini termasuk elemen primer. Contoh elemen
kering antara lain, batu baterai dan baterai perak oksida (baterai untuk jam
tangan). Bahan untuk kutub positif digunakan batang karbon, dan untuk kutub
negatif digunakan lempeng seng.
2)
Elemen Sekunder
Elemen sekunder adalah sumber arus
listrik yang tidak memerlukan penggantian bahan pereaksi (elemen) setelah
sumber arus habis digunakan. Sumber ini dapat digunakan kembali setelah diberikan
kembali energi (diisi atau disetrum).
Contoh dari elemen sekunder yaitu akumulator (aki).
Akumulator adalah termasuk sumber listrik yang dapat menghasilkan Tegangan
Listrik Arus Searah (DC). Prinsip kerja dari aumulator adalah berdasarkan
proses kimia.
Secara
sederhana, prinsip kerja akumulator dapat dijelaskan sebagai berikut.
a)
Pemakaian
Pada saat
akumulator dipakai, terjadi pelepasan energi dari akumulator menuju lampu.
Dalam peristiwa ini, arus listrik mengalir dari kutub positif ke pelat kutub
negatif. Setelah akumulator dipakai beberapa saat, pelat kutub negatif dan
positif akan dilapisi oleh sulfat. Hal ini menyebabkan beda potensial kedua
kutub menjadi sama dan kedua kutub menjadi netral.
b)
Pengisian
Setelah kedua
kutub netral dan arus tidak mengalir, kita harus menyetrum aki agar dapat
digunakan kembali. Pada saat aki diestrum, arah arus berlawanan dengan pada
saat digunakan,yaitu dari kutub negatif ke positif.
Contoh lainnya seperti batu baterai yang digunakan pada
telepon genggam (Hp), laptop, kamera, lampu emergensi dll.
2. Generator Arus Searah
Generator
arus searah adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi gerak
(mekanis) menjadi energi listrik dengan arus searah. Generator DC dibedakan
menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat
eksitasinya terhadap jangkar (anker),
jenis
generator DC yaitu:
1). Generator penguat terpisah
2). Generator shunt
3). Generator kompon
1). Generator penguat terpisah
2). Generator shunt
3). Generator kompon
Generator DC terdiri dua bagian, yang pertama stator,
yaitu bagian mesin DC yang diam, dan yang kedua, bagian rotor, yaitu bagian
mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan
stator, sikat arang, bearing dan terminal box.
Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan
rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Prinsip kerja generator ini adalah induksi
elektromagnetik (perubahan medan magnet yang terjadi pada kumparan kawat
sehingga terjadi arus listrik).
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator
diperoleh melalui dua cara:
• dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
• dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.
• dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
• dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.
3. Termoelemen
Termoelemen adalah
sumber arus listrik searah dari proses yang terjadi karena adanya perbedaan
suhu. Termoelemen mengubah energi panas menjadi energi listrik. Peristiwa ini
dikemukakan oleh Thomas John Seebach pada tahun 1826.
Arus yang ditimbulkan dari kejadian ini disebut
termoelemen. Semakin besar perbedaan suhu antara A dan B, semakin besar arus
yang mengalir. Tetapi, karena arus yang dihasilkan relatif kecil, termoelemen
belum dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Sel Surya (Solar Cell)
Sel
surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktoryang terdiri dari sebuah wilayah-besar dioda p-n junction, di
mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu
menciptakan energi listrik yang berguna. Pengubahan ini
disebut efek photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan sel surya dikenal
sebagai photovoltaics.
Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok
untuk digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah
terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam
bentuk modul atau panel surya)
dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke
grid listrik dalam sebuah pengaturan net
metering. Prinsip kerjanya sebagai berikut.
Jika pelat foil
alumunium terkena cahaya matahari, maka pelat alumunium akan panas dan
diteruskan ke pelat silikon. Silikon bersifat semikonduktor, sehingga pada suhu
yang tinggi, elektron-elektron akan terlepas dan menempel pada foil alumunium
dan muatan-muatan positifnya menempel pada foil besi. Jika kedua foil
dihubungkan melalui rangkaian luar, maka akan menimbulkan aliran elektron. Ini
karena pada kedua foil tersebut, terdapat perbedaan potensial. Potensial yang
dibangkitkan oleh sel surya sangat kecil sehingga membutuhkan banyak sekali sel
Sel surya juga terlalu mahal sehingga penggunaannya sangat terbatas pada
alat-alat tertentu saja.
Besar arusnya pun sangat bergantung pada intensitas
cahaya yang menembus pelat, jumlah sel yang ada, dan luas penampang yang
terkena cahaya. Contoh barang yang telah menggunakan tenaga surya yaitu, mobil
listrik tenaga surya dan sumber energi pada satelit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar