Sekarang infobolu akan menceritakan kisah hidup atau biodata dan profil dari 4 nama orang yang pernah menjadi ketua PSSI dari tahun (1991 sampai 2015) sebenarnya ketua PSSI indonesia ada 15 ,tetapi karena terlalu banyak dan saya juga tidak tahu kisah hidup dan biodatanya,maka saya hanya membicarakan 4 Ketua PSSI yang saya ketauhi,dan ini dia 4 nama orang tersebut.
1.Azwar Anas (1991 - 1999)
Letnan Ir.Azwar Anas seorang mantan Meteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat masa jabatan tahun
1993-1998,mantan Menteri
Perhubungan Indonesia masa jabatan tahun 1988 -1993 dan beliau pun pernah menjabat sebagai Gubernur
Sumatera Barat pada masa jabatan tahun 1977-1987 (dua periode).
Azwar Anas adalah orang yang Padang,Sumatra
Barat Negara Indonesia,dia lahir tanggal 2 Agustus 1933 dengan umur 79 Tahun,saat
itu Indonesia sedang dijajah oleh Bangsa Belanda dan Jepang.Azwar Anas
mempunyai sebuah gelar jika ia berada dikampung halamannya(Padang) yaitu DATUAK
RAJO SULAIMAN.
Azwar Anas lahir dari pasang Anas Malik Sutan Masabumi (ayah) dan Rakena
Anas (ibu),dan memiliki 10 anak. Ayahnya yang masih memiki garis keturunan
dengan Raja
Pagaruyung terakhir, yakni Sutan Bagagarsyah,
bekerja sebagai kepala perbengkelan kereta api di Simpang Haru, Padang,
sementara ibunya yang hanya tamatan SD berasal dari Koto Sani, Solok.
Sebelum menikah dengan ibunya, ayahnya telah memperoleh seorang anak dari istri
pertama dan dia seorang yang menganut agama ISLAM.
Azwar Anas mengurus PSSI pada
tahun 1991
sampai dengan 1999 dan digantikan oleh Agum Gumelar.
2.Agum Gumelar (1999 - 2003)
Agum Gumelar orang yang lahir
di Tasikmalaya,Provinsi Jawa Barat tanggal 17 Desember 1945,beliau lahir setelah
4 bulan setelah Negara Indonesia Merdeka dari penjajah jepang pada tanggal 17
Agustus 1945 dengan umur 67 tahun,beliau seorang warga negarq Indonesia yang
menganut agam ISLAM dengan hobby bermain sepakbola dan mempunyai seorang istri
yang bernama Linda Amaliasari ia adalah puteri mantan
Menparpostel Achmad Tahir dengan 2 anak Khaseli dan Ami.
Agum menempuh pendidikan SD hingga SMA di
Bandung. Setelah lulus SMA tahun 1964, ia sempat kuliah di Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran selama setahun. Kemudian ia masuk Akademi Militer
Nasional (AMN) di Magelang tahun 1968. Agum adalah lulusan pendidikan Sekolah
Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) tahun 1985, Sesko ABRI tahun
1991, dan ia juga memperoleh gelar Master of Science (MSc) dalam bidang
Manajemen dari American University pada tahun 1998.
Sepanjang karier militernya, Agum pernah
bertugas sebagai Staf Kopkamtib dan Bakin (1973-1976). Agum ikut dalam Operasi
Penumpasan Pemberontakan PGRS/Paraku di Kalimantan Barat, Operasi Seroja di
Timor Timur, dan Operasi Penumpasan GPK di Aceh dan Irian Jaya. Ia pernah pula
menjabat Wakil Asintel Kopassus (1987-1988), Asisten Intelijen Kopassus
(1988-1990), Asisten Intelijen I Kasdam Jaya (1991-1992), Komandan Korem
043/Garuda Hitam Lampung (1992-1993), Direktur A Badan Intelijen dan Strategis
(Bais) ABRI (1993-1994), Komandan Kopassus ke-13 (1993-1994), Kepala Staf Kodam
I Bukit Barisan (1994-1996), staf ahli Panglima ABRI bidang Polkam (1996),
Panglima KodamVII Wirabuana (Agustus 1996-1998), dan Gubernur Lemhannas (1998).
Agum pensiun 10 November 2000 dengan pangkat terakhir jenderal kehormatan.
Agum Gumelar mengurus PSSI pada tahun 1999
sampai dengan 2003 dan digantikan oleh Nurdin Halid.
3. Nurdin Halid (2003 - 2011)
Nurdin
Halid seorang warga Indonesia yang lahir di Watampone, Sulawesi Selatan, 17
November 1958 dengan umur 52 tahun,dia
adalah seorang pengusaha dan politikus Indonesia. Ia adalah Ketua Umum PSSI dan
pernah menjadi anggota DPR-RI dari partai Golkar pada tahun 1999-2004.Dan
mempunyai seorang istri yang bernama Andi Nurbani, dia memperoleh lima putra
dan satu putri.Di masa jabatan nya ia dikenal dengan controversial dengan
berbagai kasus yang membuat dirinya di penjara,sehingga ia dijuluki oleh warga
Indonesia sebagai “Nurdin M TOP Halid”yang membuat persepakbolan Indonesia
hancur dimasa itu dan yang menjadi korbanya adalah pemain timnas Indonesia
tidak dapat meraih prestasi di liga internasional.
Nurdin Halid terlibat beberapa kasus yang diantaranya yaitu Pada 16 Juli
2004, dia ditahan sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan gula impor
ilegal. Ia kemudian juga ditahan atas dugaan korupsi dalam distribusi minyak
goreng. Hampir setahun kemudian pada tanggal 16 Juni 2005, dia dinyatakan tidak
bersalah atas tuduhan tersebut oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan
dibebaskan. Putusan ini lalu dibatalkan Mahkamah Agung pada 13 September 2007
yang memvonis Nurdin dua tahun penjara. Ia kemudian dituntut dalam kasus yang
gula impor pada September 2005, namun dakwaan terhadapnya ditolak majelis hakim
pada 15 Desember 2005 karena berita acara pemeriksaan (BAP) perkaranya cacat
hukum. Selain kasus ini, ia juga terlibat kasus pelanggaran kepabeanan impor
beras dari Vietnam dan divonis penjara dua tahun 6 bulan oleh Pengadilan Negeri
Jakarta Utara pada 9 Agustus 2005. Tanggal 17 Agustus 2006 ia dibebaskan
setelah mendapatkan remisi dari pemerintah bertepatan dengan Hari Kemerdekaan
Indonesia.
Nurdin
Halid mengurus PSSI pada
tahun 2003
sampai dengan 2011 dan digantikan oleh. Djohar Arifin Husein.
4. Djohar Arifin Husein (2011
- 2015)
Orang yang
bernama lengakap Prof. Dr. Ir. Djohar Arifin Husein yang lahir di Tanjungpura
provinsi Sumatera Utara Indonesia dengan
tanggal 13 September 1950 yang berumur 62 tahun,ia lahir setelah 5 tahun
Indonesia merdeka.dia seorang warga Indonesia yang menganut agam islam.
Sebelum menjadi ketua PSSI Djohar Arifin Husein ia sebagai Guru Besar di
Universitas Islam Sumatera Utara, Wakil Plt Sekjen PSSI, Sekjen KONI dan Mantan
staf ahli Menpora.Ia juga dikenal dengan “Pemimpin PSSI yang Egois” karena
egoisanya itu membuat Timnas Indonesia tidak dapat meraih 1 juara pun dilaga
internasional,pada hal warga Indonesia berharap orang yang dipilih untuk
mengatikan Nurdin Halid lebih baik tapi faktanya DIA dengan Nurdin “sebelas dan
duabelas”kalaw bahasa padang/minangnya “SABALEH JO DUOBALEH”itu
artinya,kepemimpinan 2 ketua PSSI sama buruknya,tidak bisa membangkitkan Timnas
Indonesia yang terpuruk dimata dunia.Buktinya kita bisa lihat di rengking FIFA Negara Indonesia jauh
merosot/turun kebawah dari tahun-tahun sebelumnya atau mungkin bisa mencapai
peringkat terakhir jika Dia masih seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar