Tweet
WASHINGTON - Berdasarkan kalender suku maya, disebutkan bahwa akan terjadi apocalypse (kiamat)
pada 21 Desember 2012. Bila melihat hitungan mundur dari tanggal
tersebut, maka ini akan berjalan selama dua bulan. Lalu, bagaimana
ilmuwan menjelaskan penetapan tanggal "kiamat" tersebut?
Dilansir Livescience,
Selasa (23/10/2012), menurut penanggalan suku Maya, tanggal tersebut
merupakan kemunculan apa yang disebut dengan New Age (Zaman Baru). Dua
teks kuno mengonfirmasi tanggal akhir dari kalender Hitungan Panjang
Maya pada titik balik matahari musim dingin tahun ini, yaitu 21 Desember
2012.
Kalendar suku Maya itu menyebutkan, 21 Desember 2012
adalah hari terakhir bak'tun 13 atau siklus 144.000 hari kalendar. Suku
Maya Kuno akan melihat akhir dari bak'tun 13 sebagai akhir dari siklus
penciptaan.
Akan tetapi, para ahli sejarah suku Maya mengatakan,
akhir dari kalender Hitungan Panjang Maya itu adalah setara dengan
kebutuhan untuk membeli kalender baru setiap tahun pada Desember,
sehingga bukan pertanda kiamat.
"Bukti baru ini menunjukkan bahwa
tanggal 13 bak'tun merupakan kalender penting yang akan dirayakan oleh
suku Maya kuno. Namun, mereka tidak membuat ramalan apokaliptik apapun
atau kiamat terhadap tanggal tersebut," jelas Marcello Canuto, Director
of Tulane University Middle America Research Institute.
Tidak
semua orang yang percaya tentang kiamat menurut kalender suku Maya,
berpikir bahwa Mayan Apocalypse tersebut akan mendatangkan api dan
belerang atau memadamkan kehidupan di bumi. Menurut John Hoopes, sarjana
atau sejarawan suku Maya di University of Kansas mengungkapkan bahwa
banyak orang percaya melihat tanggal (21 Desember 2012) sebagai masa
transformasi spiritual.
Tak Terbukti
Kiamat
yang disebut-sebut terjadi pada 2012 berdasarkan penanggalan suku Maya,
sempat mencuat dan beredar di masyarakat. Namun nyatanya, setelah
menggali informasi lebih detail lagi terkait kalender suku Maya,
ternyata temuan tersebut tidak menyebutkan bahwa kalender suku Maya akan
berakhir pada 2012.
Menurut profesor astronomi dan antropologi
di Colgate University, Anthony Aveni, yang berakhir pada 2012 hanya
salah satu siklus kalender. Ia menjelaskan, kalender Maya masih
berlanjut setelah 21 Desember 2012, maka periode atau siklus kalender
berikutnya akan terus berjalan.
Bahkan, beberapa bulan lalu
secara gamblang National Aeronautics and Space Administration (NASA)
telah menepis bahwa tidak ada kiamat di 2012. Program Manager di
Laboratorium Jet Propulsion NASA, Don Yeoman membantah rumor mengenai
kiamat di 2012.
Ia juga menepis serangkaian argumentasi penyebab
kiamat, termasuk keberadaan Nibiru, yakni planet asing yang berasal dari
luar tata surya, yang konon akan menabrak bumi pada Desember 2012.
Ia
menegaskan, apabila Nibiru akan menghantam bumi dalam waktu dekat,
tentu tanda-tanda akan terlihat sejak lama. Paling tidak, efek
gravitasinya pada bumi serta planet lain pun dapat terlihat. Namun,
astronom yang melakukan pengamatan tidak menemukan satu bukti pun.
Astronom
Carl Sagan, melontarkan pernyataannya bahwa sesuatu yang besar, maka
memerlukan bukti yang besar pula. "Klaim luar biasa membutuhkan bukti
yang luar biasa. Sejak dulu, ada ratusan ribu prediksi untuk kiamat.
Namun, kita, manusia, masih ada sampai saat ini," paparnya.